PEMERINTAH kini menjadikan produk fesyen, khususnya modest fashion sebagai salah satu fokus pengembangan ekspor produk kreatif.
Pemerintah secara konsisten juga akan mempromosikan gim lokal dan produk kreatif lainnya melalui berbagai kegiatan dan kanal promosi, yaitu lewat kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan terkait.
Demikian dikatakan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag), Dyah Roro Esti, saat mengadakan pertemuan dengan Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (26/11).
Baca juga: Wamendag: Kewirausahaan Jadi Kunci Menuju Indonesia Emas 2045
Pertemuan tersebut membahas mengenai fesyen, gim video, kriya, serta pengembangan industri produk halal, khususnya yang berorientasi ekspor.
“Kemendag akan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga (K/L) terkait, termasuk Kementerian Ekonomi Kreatif untuk mendorong pembukaan captive market produk turunan, seperti animasi, komik, dan suvenir di berbagai kanal termasuk pemanfaatan Intellectual Property (IP) lokal,” imbuh Roro.
Pada pertemuan tersebut, Wamen Ekraf menyampaikan, Kementerian Ekonomi Kreatif mengusulkan adanya integrasi data dengan Kemendag untuk mengidentifikasi subsektor dan produk kreatif yang memiliki potensi ekspor tinggi, dan menganalisis pasar internasional untuk menentukan strategi penetrasi.
Baca juga: Kemenekraf/Bekraf Ajak Ainaki Perkuat Kolaborasi Kembangkan Industri Animasi Indonesia
Pada kesempatan tersebut, Wamendag didampingi oleh Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Mardyana Listyowati; Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif, Merry Maryati; serta Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa, Rifan Ardianto. (SG-1)